Inovasi ini adalah DADU URJEN (DAna DUka pengURusan JENazah) oleh P2J (Pengurus Penyelenggara Jenazah). Ide ini muncul dari timbulnya keprihatinan terhadap masyarakat kita yang ditimpa musibah kematian. Adapun tujuannya adalah untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang ditimpa musibah kematian tersebut. Ada 2 (dua) point penting dari inovasi ini adalah adanya pengurusan jenazah sesuai dengan syariat islam dan pengumpulan dana yang dibutuhkan dalam pengurusan jenazah tersebut.. Tetapi adapula unsur pemberdayaan masyarakat, yaitu para penggali kubur dan pembuat papan nisan merupakan masyarakat berpenghasilan rendah ataupun pengangguran serta ibu-ibu terutama ibu-ibu lansia untuk menyediakan konsumsi pada malam takziyah pertama. Dampak utama yang paling dirasakan oleh para keluarga si mayit adalah ringannya beban pada saat musibah kematian. Sehingga muncul istilah “Terima Beres”, “Duduk Manis”, “Tidak Ada Beban”,pernyataan-pernyataan inilah yang biasanya muncul dari mulut keluarga si mayit. Selain itu ada juga kepada masyarakat pembuat batu papan nisan dan penggali kubur, yaitu memiliki pendapatan tambahan. Sejak dicetuskannya pada tahun 2017, jumlah jenazah yang telah diurusi secara akumulasi adalah 103, yaitu pada Tahun 2017 (9 kematian), 2018 (8 kematian), 2019 (13 kematian), 2020 (17 kematian), 2021 (32 kematian), 2022 (21 kematian), 2023 (3 kematian). Sedangkan dana yang telah dikumpulkan sebesar Rp 169.054.000.
Dibuat Oleh : DARNI, S.HUT., MP
Nomor Telpon: Hubungi