Katutui dalam bahasa Makassar dimaknai sebagai pesan untuk lebih waspada, hati-hati, menjaga, merawat atau melindungi. Guru senantiasa mawas diri untuk menjaga, merawat dan melindungi murid-muridnya sebagai amanah melahirkan generasi pancasila. Filosofi Katutui inilah yang menjadi penamaan Program Kelas Satu Guru Satu Inovasi yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng. Guru diharapkan untuk berinovasi, memikirkan cara atau metode pengajaran sesuai dengan konteks sekolah atau untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Ada empat tahapan pelaksanaan program yang dimulai dari persiapan, peluncuran program, sosialisasi, lokakarya dan pendampingan, serta festival karya. Inisiasi ini telah berhasil membuka peluang lahirnya ratusan praktik baik pembelajaran. Temuan guru memecahkan setiap masalah yang terjadi dalam interaksi antara guru dengan murid. Praktik baik tersebut kemudian diadopsi, dimodifikasi dan diimplementasikan kembali di kelas oleh guru-guru. Sekitar dua ratus dua karya tulis hasil praktik baik berhasil dibukukan dalam lima jilid buku. Inovasi lain, secara mandiri dikumpulkan dan dibukukan sendiri oleh beberapa satuan pendidikan. Tidak hanya itu. Beberapa guru inovator satu guru satu inovasi mendapatkan apresiasi dan kesempatan untuk berbagi praktik baik pada kanal pembelajaran di tingkat nasional. Secara umum, ada empat tahapan pelaksanaan program yang dimulai dari persiapan, sosialisasi, lokakarya dan pendampingan, serta festival karya.
Dibuat Oleh : Usman Djabbar
Nomor Telpon: Hubungi